Kebudayaan Hindu budha yang sudah berabad – abad lamanya
masuk ke Indonesia. Dan menyebar luas ke beberapa pulau, salah satunya Pulau
Dewata, Bali yang merupakan mayoritas penduduknya penganut agama Hindu. Banyak sekali
adat istiadat dan kepercayaan yang masih alami dan kental begitu kuat yang
tetap mereka yakini. Salah satunya Sesajen, persembahan untuk para Dewa dan
penguasa tempat – tempat sakral.
Beberapa macam – macam sesajen tersebut dintaranya sesajen
yang di taruh di pasar yaitu persembahan untuk Ida Batara atau dewa pasar,
sesajen yang di taruh di objek wisata di persembahkan untuk Ida Batara gede
penunggu karang, sesajen yang di taruh di toko atau di rumah di persembahkan
untuk Batara Brahma, sesajen Segehan ( berupa nasi berwarna ) di persembahkan
untuk para bhutakala bhutakali pada hari – hari tertentu seperti keliwon.
Makna dari persembahan sesajen ini untuk menetralisir
alam sekitar karna agama Hindu mengenal Tri Hitakarana yang artinya hubungan
manusia dengan sesama, hubungan manusia dengan binatang, hubungan manusia
dengan tumbuhan atau alam. Dan supaya kita tidak di gangu atau di usik oleh
roh-roh jahat. Semua orang bisa membuat sesajen – sesajen tersebut tapi pada
umumnya di kerjakan oleh kaum perempuan dan ada juga sesajen yang khusus di
buat oleh laki – laki, "ujar blih Nyoman selaku Guide penganut agama Hindu.
Yang menarik dari sesajen di Bali ini bukan sekedar bunga
dan dupa saja. Tapi ada uang receh dan terkadang biskuit. Dan mungkin hal
tersebut tidak ada di agama Hindu yang ada di Negara lain, India misalnya. Dan Kitapun harus tetap menghormati kebudayaan – kebudayaan yang ada di Negara kita
khususnya di lingkungan sekitar sehingga tidak dengan mudah terpengaruh dengan
datangnya kebudayaan dari luar yang dapat menghilangkan kebudayaan asli kita
sendiri,” ujar Triyo Ifanto salah seorang warga bali.
No comments:
Post a Comment