Monday, December 17, 2012

Sesajen di pulau Dewata

Kebudayaan Hindu budha yang sudah berabad – abad lamanya masuk ke Indonesia. Dan menyebar luas ke beberapa pulau, salah satunya Pulau Dewata, Bali yang merupakan mayoritas penduduknya penganut agama Hindu. Banyak sekali adat istiadat dan kepercayaan yang masih alami dan kental begitu kuat yang tetap mereka yakini. Salah satunya Sesajen, persembahan untuk para Dewa dan penguasa tempat – tempat sakral.


Beberapa macam – macam sesajen tersebut dintaranya sesajen yang di taruh di pasar yaitu persembahan untuk Ida Batara atau dewa pasar, sesajen yang di taruh di objek wisata di persembahkan untuk Ida Batara gede penunggu karang, sesajen yang di taruh di toko atau di rumah di persembahkan untuk Batara Brahma, sesajen Segehan ( berupa nasi berwarna ) di persembahkan untuk para bhutakala bhutakali pada hari – hari tertentu seperti keliwon.

Makna dari persembahan sesajen ini untuk menetralisir alam sekitar karna agama Hindu mengenal Tri Hitakarana yang artinya hubungan manusia dengan sesama, hubungan manusia dengan binatang, hubungan manusia dengan tumbuhan atau alam. Dan supaya kita tidak di gangu atau di usik oleh roh-roh jahat. Semua orang bisa membuat sesajen – sesajen tersebut tapi pada umumnya di kerjakan oleh kaum perempuan dan ada juga sesajen yang khusus di buat oleh laki – laki, "ujar blih Nyoman selaku Guide penganut agama Hindu.

Yang menarik dari sesajen di Bali ini bukan sekedar bunga dan dupa saja. Tapi ada uang receh dan terkadang biskuit. Dan mungkin hal tersebut tidak ada di agama Hindu yang ada di Negara lain, India misalnya. Dan Kitapun harus tetap menghormati kebudayaan – kebudayaan yang ada di Negara kita khususnya di lingkungan sekitar sehingga tidak dengan mudah terpengaruh dengan datangnya kebudayaan dari luar yang dapat menghilangkan kebudayaan asli kita sendiri, ujar Triyo Ifanto salah seorang warga bali.





No comments:

Post a Comment